Rabu, 13 September 2017

Sejarah Motif Batik Betawi dan Jenisnya



      Keunikan dari batik Betawi adalah, warga Betawi, baik kalangan atas maupun bawah menggunakan motif yang sama, yang membedakan adalan pemilihan bahannya. Untuk kalangan atas, umumnya terbuat dari bahan mori halus cap sen. Sedangkan untuk kalangan bawah, terbuat dari mori kasar atau belacu. Batik Betawi menjadi bahan pakaian yang populer di kalangan penduduk Betawi laki-laki pada akhir abad XIX, terutama di wilayah Betawi Tengah. Mereka menggunakan batik sebagai bahan celana seperti orang-orang Belanda. Selain itu, batik Betawi juga digunakan untuk pakaian sehari-hari, untuk keperluan hajatan (pesta) dan plesiran (jalan-jalan).

      Batik betawi sendiri sering digunakan untuk acara-acara betawi, seperti pernikahan, pentas seni khas betawi, dan yang lainnya. Batik khas betawi ini lebih menonjolkan warna yang cerah serta motif batik dari betawi ini lebih menceeritakan tentang nilai dari budaya masyarakat betawi itu sendiri.

       Ciri khas kain batik Betawi yaitu kain sarung dengan menonjolkan motif khas Tumpal, yaitu bentuk motif geometris segitiga sebagai barisan yang memagari bagian kepala kain dan badan kain. Saat dikenakan, Tumpal harus ada di bagian depan. Motif burung hong juga masuk dalam ciri khas batik betawi sebagai perlambang kebahagiaan. Motif batik Betawi lebih terfokus pada kesenian budaya Betawi yang dipengaruhi oleh budaya Arab, India, Belanda, dan Cina. Motif kuno batik betawi terbagi dari beberapa jenis, yaitu Ondel-ondel, Nusa kelapa, Ciliwung, Rasamala, Salakanegara, dan Pucuk Rebung
       
1. Batik Betawi Motif Ondel-ondel
   Motif Ondel-ondel pada Batik Betawi diangkat dari figur Ondel-ondel yang digunakan sebagai boneka penolak bala. Motif Ondel-ondel dibuat untuk mendapatkan kehidupan yang tenteram dan jauh dari bala bencana. Pada zaman dahulu, Motif Ondel-ondel digunakan pada acara-acara adat Betawi. Selain itu, ondel-ondel menjadi ciri khas Jakarta apalagi ketika perayaan ulang tahun Jakarta

Batik Betawi Motif Ondel-ondel


2. Batik Betawi Motif Nusa Kelapa
    Ide pembuatan Batik Betawi Motif Nusa Kelapa terinspirasi dari Peta Ceila yang dibuat pada masa kekuasaan Prabu Siliwangi 1482-1521. Peta Ceila menjabarkan bahwa Jakarta dulunya berganti-ganti nama mulai dari Nusa Kelapa, Sunda Kelapa, Jayakarta, Batavia, hingga Jakarta. Nama “Nusa Kelapa” diberikan oleh leluhur masyarakat Betawi yang kini dijadikan salah satu motif Batik Betawi. Selain itu, bagi orang Betawi, daun kelapa merupakan simbol upacara adat Betawi.

Batik Betawi Motif Nusa Kelapa Nyabut Padi


3. Batik Betawi Motif Ciliwung  
    Batik Betawi Motif Ciliwung bermula dari peradaban manusia di tepian Sungai Ciliwung. Konon bangsa Portugis, Inggris, dan Belanda ingin menguasai Jakarta karena tertarik dengan Sungai Ciliwung. Penggunaan Sungai Ciliwung sebagai motif Batik Betawi diharapkan sebagai daya tarik dan sebagai simbol rezeki yang terus mengalir  bagaikan aliran sungai Ciliwung.

Batik Betawi Motif Ciliwung Marunda


4. Batik Betawi Motif Rasamala
      Batik Betawi Motif Rasamala mengisahkan ketika Belanda mulai memasuki wilayah Sunda Kelapa. Ketika itu Sunda Kelapa masih seperti hutan belantara yang ditumbuhi pohon Rasamala. Orang Betawi menganggap pohon Rasamala sebagai pohon keramat karena memiliki bau yang wangi.

Batik Betawi Motif Rasamala Nglajo


5. Batik Betawi Motif Salakanegara
Melalui Motif Salakanegara, batik betawi ingin bercerita tentang kerajaan pertama di tanah Betawi yang didirikan oleh Aki Tirem pada tahun 130 M. Orang Betawi percaya bahwa gunung memiliki kekuatan dan gunung yang mereka percayai itu adalah Gunung Salak. Sehingga mereka menamai kerajaannya dengan nama Salakanegara.

Batik Betawi Motif Salakanegara Demenan


6. Batik Betawi Motif Pucuk Rebung
Batik Betawi Motif Pucuk Rebung merupakan khas batik pesisir yang menggambarkan “pucuk batang bambu”. Motif Pucuk Rebung menjadi seragam wajib ketika pemilihan Abang-None Jakarta. Batik Betawi Motif Pucuk Rebung sering digunakan sebagai busana bawahan None Jakarta. Pada pemilihan gubernur Jakarta beberapa waktu lalu, Motif Pucuk Rebung juga digunakan oleh Hidayat Nur Wahid yang dipadukannya dengan warna oranye khas JakMania.

Batik Betawi Ondel-ondel Pucuk Rebung

Dalam perkembangannya, Batik Betawi terus menghasilkan motif-motif baru yang menceritakan tempat, kebudayaan, dan kehidupan orang Betawi. Sebagai contohnya adalah Motif Monas, Motif Penganten Betawi, Motif Si Pitung, Motif Gambang Kromong, dan lain sebagainya.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Resep Membuat Roti Maryam Yang Enak

Bahan - Bahan : 250 gr tepung terigu serbaguna susu cair 100 ml 1 btr telur S sdm margarin, cairkan 5 sdm minyak goreng ½ sdt ...